10 Jembatan Terindah di Dunia


Jembatan adalah sebuah struktur yang sengaja dibangun untuk menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai, lembah, rel kereta api maupun jalan raya. Jembatan dibangun agar para pejalan kaki, pengemudi kendaraan atau kereta api dapat melintasi halangan-halangan tersebut. Namun ternyata ada banyak jenis jembatan yang tentunya berbeda-beda baik dari segi struktur maupun kekuatan sampai biaya pembangunannya..

Sejarah jembatan sudah cukup tua bersamaan dengan terjadinya hubungan komunikasi / transportasi antara sesama manusia dan antara manusia dengan alam lingkungannya. Macam dan bentuk serta bahan yang digunakan mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sekali sampai pada konstruksi yang mutakhir.

Jenis jembatan berdasarkan fungsi, lokasi, bahan konstruksi dan tipe struktur sekarang ini telah mengalami perkembangan pesat sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sampai pada konstruksi yang mutakhir. Berikut ini merupakan daftar jembatan terindah di dunia versi Majalah Rabka.

1. Jembatan Banpo, Korea Selatan


Bayangkan air mancur warna-warni mengalir dari sisi kiri dan kanan jembatan tinggi. Di ibukota Korea Selatan yakni Seoul, wisatawan bisa menikmati pertunjukan air terjun pelangi di Jembatan Banpo.

Jembatan Banpo sudah tidak muda lagi. Jembatan yang rampung pada 1982 ini menghubungkan Distrik Seocho dan Yongsan di Kota Seoul. Banpo dibangun di atas Jembatan Jamsu, membuatnya seperti jembatan dua tingkat. Pada 2009, jembatan ini dipugar dan dijadikan tempat wisata yang ciamik.

Suguhan utamanya adalah Moonlight Rainbow Fountain. Mengutip situs resmi pariwisata Korea, ini adalah pertunjukan air mancur jembatan paling panjang yang dicatat Guiness World Record. Saat mentari mulai terbenam, 200 lampu aneka warna menyinari air mancur yang terjun langsung ke Sungai Han di bawah jembatan tersebut.

Air mancur ini mengalir dari sisi kiri dan kanan jembatan, yang panjangnya 1.140 m. Debit air yang dikeluarkan sekitar 190 ton per menit. Air mancur itu jatuh di jarak 43 meter dari jembatan. Diiringi alunan musik, air mancur pelangi ini seakan menari. Cantik!

Untuk melihat langsung pertunjukan Moonlight Rainbow Fountain, wisatawan bisa mengunjungi Seoul pada bulan April-Oktober. Jam pertunjukan berbeda-beda tiap bulan, namun biasanya selalu ada pukul 12.00, 20.00, dan 21.00 waktu setempat. Moonlight Rainbow Fountain berdurasi 15 menit.

Ada beberapa opsi transportasi menuju Jembatan Banpo. Kalau Anda pilih kereta bawah tanah, naiklah Seoul Subway Line 4 dan turun di Stasiun Dongjak. Wisatawan juga bisa naik bus nomor 405 atau 8304 dan turun di Banpo Hangang Park. Anda bisa mengagumi Moonlight Rainbow Fountain dari kejauhan, atau berjalan di Jembatan Jamsu yang terletak di bawah Jembatan Banpo.

2. Jembatan Millau Viaduct, Prancis


Bagi pencinta wisata ekstrem, tentu sudah familiar dengan objek wisata yang menantang adrenalin. Ada banyak tempat wisata ekstrem di dunia yang dapat membuat jantung berdebar. Salah satunya, Anda akan dibawa seperti melayang di awan.

Bangunan pencakar langit dengan arsitektur menawan, lengkap dengan bentuk yang menjulang tinggi. Meski arsitekturnya merupakan fenomena rekayasa modern, namun objek wisata ini memicu adrenalin begitu wisatawan melangkahkan kaki.

Sebut saja Millau Viaduct di Prancis, apakah Anda pernah merasakan berjalan menembus awan di angkasa? Sensasi ini hanya bisa dirasakan di jembatan Le Viaduc de Millau. Ini adalah jembatan tertinggi di dunia.

Sensasi berjalan menembus awan di angkasa, hanya dapat dinikmati di jembatan Le Viaduc de Millau. Jembatan transparan tertinggi di dunia ini, berlokasi di Millau, Prancis. Jembatan ini menghubungkan Paris dan Barcelona.

Millau memiliki ketinggian 343 meter (1.118 kaki), sedikit lebih tinggi dari Menara Eiffel dan hanya 40 m (132 kaki) lebih pendek dari Gedung Empire State. Ketika melintasi jembatan, Anda seolah mengambang di awan dan bisa menggapai pegunungan. Pemandangannya sangat menakjubkan.

3. Jembatan Khaju, Iran


Jembatan Khaju adalah jembatan yang sangat terkenal di Iran, karena gagasan konstruksi yang menyenangkan. Ini adalah salah satu jembatan tertua di Isfahan, Iran. Setelah abad ke-17, pelancong yang mengunjungi Iran dan kekaguman wisata telah meningkat. Shah Abbas II, membangun jembatan baru di atas pondasi jembatan tua yang dibangun pada tahun 1650 atau lebih.

Jembatan tersebut berfungsi sebagai penghubung antara daerah Zoroaster dan tepian utara, melewati sungai Zayandeh. Jembatan dibangun untuk berbagi tujuan, tidak hanya digunakan untuk transportasi tapi juga sebagai bendungan. Fungsi utama jembatan ini adalah tempat tinggal untuk rapat umum atau sebagai rumah minum teh.

Meskipun tidak ada sungai besar di Iran karena sebagian besar wilayahnya adalah padang pasir, Isfahan di Gurun Kavir ada di Sungai Zayandeh, yang berasal dari Pegunungan Zagros, dan memasok air ke kota. Sungai itu belum mencapai laut, menghilang di sekitar 100 km timur kota di Marsh Gavkhouni.

Sementara bagian lama Isfahan dan bagian baru yang dibangun oleh Shah Abbas I (1571-1629) terletak di utara sungai, Shah (Raja) mengembangkan lebih lanjut daerah di sebelah selatan sungai, membangun sebuah taman besar dengan istana yang ditunjuk sebagai Taman Hezar Jarib.

Dia juga memiliki sejumlah besar orang Armenia yang pindah dari berbagai tempat ke Iran ke Isfahan, di sebuah distrik di sisi selatan sungai, menamainya New Julfa. Orang-orang Armenia mengambil alih peran Isfahan dan perdagangannya, dengan syarat mereka dapat tetap menjadi orang Kristen.

Dengan demikian, agar mudah menghubungkan bagian utara dan selatan Isfahan yang dipisahkan oleh sungai, jembatan baru dibutuhkan. Meskipun secara alami ada beberapa jembatan sejak zaman Dinasti Sassanid (226-651), pada zaman Dinasti Safawi (1502-1736) bahwa mereka direkonstruksi jauh lebih kuat dan indah.

Peradaban yang paling banyak mengembangkan teknologi pembangunan jembatan adalah Kekaisaran Romawi kuno. Alasan bahwa jembatan peradaban Helenistik di berbagai tempat masih digunakan adalah karena jembatan dibangun melalui struktur lengkungan yang stabil.

Persia mengetahui teknologi tersebut berasal dari Roma. Ini membangun banyak jembatan yang kokoh dan menarik, menggunakan batu hanya untuk bagian basal dan mengganti bagian atas dengan bahan baku utama Iran, bata.

Fungsi jembatan Persia tidak hanya mengangkut orang dan barang dari satu sisi ke sisi yang lain. Karena sungai mungkin satu-satunya sumber air di iklim padang pasir, perlu membawa air ke kota dan ke saluran irigasi di sekitar ladang, mengatur aliran air sungai. Banyak jembatan Persia dengan demikian menjalankan peran seperti bendungan.

Dengan panjang 133 meter dan lebar 12 meter, Jembatan Khaju memiliki struktur yang menarik. Tidak seperti Jembatan Jembatan Khaju lainnya yang memiliki 23 lengkungan, 26 dan 21 lubang masuk lebih kecil dan besar. Jembatan tersebut terbuat dari batu bata dan batu. Batu yang digunakan dalam konstruksi jembatan ini panjangnya mencapai hingga 2 meter.

Jaraknya 20 meter antara plafon langit-langit dan masing-masing saluran. Jembatan ini tidak dibangun dengan dukungan kabel atau sejenisnya, jembatan ini adalah jembatan lengkung. Strukturnya berbentuk semi-melingkar. Jembatan itu dikatakan sebagai tujuan yang menghubungkan Hassan Abad dan daerah Khaju, dengan Takht’e Foolad, dan sebuah jalan menuju ‘Shiraz’.

Pada abad ke-17, tingkat atas jembatan digunakan untuk kereta kuda dan pejalan kaki. Paviliun Octagonal, di pusat digunakan untuk Galeri Seni dan Kedai Teh. Sedangkan tingkat yang paling rendah juga digunakan sebagai jalan pejalan kaki atau hanya tempat untuk berteduh atau beristirahat. Pada tahun 2008, jembatan Khaju disebut sebagai ‘jembatan multifungsi’ di dunia. Pada tahun itu, masuk ke daftar ‘Jembatan paling menakjubkan di dunia’.

Sesuai prasasti tersebut, jembatan itu diperbaiki pada tahun 1873. Jembatan telah berumur 350 tahun, dan masih bekerja. Alih-alih menggunakan arkeolog terlatih, pihak berwenang memutuskan untuk menggunakan metode konvensional. Hal ini mengakibatkan kerusakan beberapa situs kuno Iran. Proyek ini masih dalam kategori perbaikan. Orang berharap agar perbaikan integritas sejarah tidak rusak, esensi struktural dan sejarah Jembatan Khaju dipertahankan seperti sebelumnya.

4. Jembatan Sydney Harbour, Australia


Sedikitnya ada 150.000 kendaraan melindas di atas Sydney Harbour Bridge ini. Dibangun selama sepuluh tahun dan menjadi icon atas kota tempatnya berdiri. Jembatan tertinggi di Australia ini menawarkan pemandangan kota yang cantik, dan pengalaman tak terlupakan.

Saat mendengar  kata Sydney, pastilah yang terlintas di kepala adalah icon kota tersebut, Gedung Opera dan Jembatan Sydney. Tapi, taukah  Anda bahwa jembatan setinggi 1,149  m itu bisa dipanjat? Jembatan besar yang memiliki nama kecil The Coathanger (gantungan baju) ini adalah jembatan ke-6 terpanjang di dunia(134 m),  tertinggi di dunia (1,149 m), dan  terlebar di dunia (48.8 m).  Dibangun pada 28 Juli 1923 dan diresmikan pada 19 Maret 1932.

Untuk penduduk Sydney, jembatan ini lebih dari sekedar jalur penyebrangan.  Jembatan ini terbagi atas beberapa line yaitu jalur mobil, sepeda, pejalan kaki, dan kereta.  Sedikitnya ada 150,000 kendaraan melewati jembatan ini. Pada dasarnya jembatan ini menghubungkan  Sydney Central Business District dan wilayah utara Sydney.

Akses ke jembatan dari sisi pusat kota adalah melalui Bridge Stairs di Cumberland Street di kawasan The Rocks. Hanya perlu sejenak berjalan kaki untuk sampai ke The Rocks dari Circular Quay, pusat transportasi umum utama. Parkir meteran tersedia di area ini, namun kapasitasnya terbatas.

5. Jembatan Juscelino Kubitschek, Brazil


Jembatan Juscelino Kubitschek adalah situs yang wajib dikunjungi bagi pecinta arsitektur atau Anda yang menginginkan oleh-oleh foto tak terlupakan dari Brasil. Anda bisa mencoba berkendara di bawah lengkungannya yang ikonis, bersepeda menyusurinya, atau berkayak di danau di bawah jembatan sambil memerhatikan kemegahan seni arsitektur jembatan ini.

Jembatan ini selesai dibangun pada tahun 2002, menghubungkan antara sisi tenggara Danau Paranoá dan kawasan pusat kota Brasilia. Arsitekturnya yang spektakuler dirancang oleh Oscar Niemeyer dan namanya berasal dari Presiden Brasil yang menetapkan keputusan untuk memindahkan ibukota dari Rio de Janeiro ke Brasilia yang memiliki lokasi lebih sentral.

Begitu mendekati jembatan, perhatikan desainnya yang menarik. Jembatan ini adalah bagian vital rancangan kota Brasilia, segaris dengan Monument Axis, mengarah ke pusat kota. Selain peran pentingnya dalam sistem perhubungan kota, struktur ini menjadi favorit warga juga karena desainnya yang memesona, yang telah memenangkan ragam penghargaan. Tiga lengkungan baja dibentuk berzig-zag, dari jauh berbentuk seperti ular laut yang sedang mencengkeram mangsanya.

Anda tentunya tak bisa melewatkan pengalaman berkendara melewati bawah jembatan ini. Lengkungannya yang berdesain unik dan pemandangan Danau Paranoá menjadikan pengalaman ini tak terlupakan. Pilihan lain, Anda juga bisa bersepeda maupun jalan-jalan di jalur khusus jembatan. Dengan cara ini, Anda bisa dengan leluasa berfoto di bawah jembatan dengan cakrawala kota di latar belakang.

Bagi Anda yang berjiwa petualang, mungkin Anda ingin menikmati pesona jembatan melalui cara yang berbeda. Anda bisa menyewa kayak untuk menyusuri Danau Paranoá di bawah jembatan, mendayung sambil menikmati pemandangan yang indah. Dari atas danau ini, Jembatan Juscelino Kubitschek tak akan pernah lepas dari pandangan Anda. Dari titik ini, Anda juga bisa menikmati pancaran matahari dan ruang hijau di sekitar jembatan.

Selesai menikmati keindahannya, manfaatkan jembatan untuk mencapai bagian selatan Brasilia, yang penuh dengan ragam galeri, restoran, dan kawasan kota pinggiran yang memesona. Di malam hari, mampirlah di salah satu bar di tepi utara danau untuk menikmati pemandangan jembatan yang menyala terang.

Anda bisa mencapai Jembatan Juscelino Kubitschek dengan mobil maupun taksi.

6. Jembatan Vasco da Gama, Portugal


Vasco de Gama adalah salah satu jembatan terpanjang di Eropa. Jembatan layang besar melintasi Sungai Tagus sejauh 17 kilometer dari Lisbon ke kota Montijo.

Jembatan ini diberi nama berdasarkan penjelajah Portugis Vasco da Gama, yang menemukan rute perjalanan laut ke India pada abad ke-15. Jembatan ini begitu panjang sehingga sang arsitek harus mempertimbangkan lengkung bumi dalam pembangunannya. Jembatan dibangun untuk memudahkan lalu lintas padat di sebelah selatan Lisbon dan diselesaikan untuk pembukaan World Fair tahun 1998.

Lebih dari 3.000 orang dan empat perusahaan konstruksi terlibat dalam penyelesaian jembatan ini, dengan berbagai perusahaan konstruksi yang dikontrak untuk menangani empat bagian berbeda. Konstruksi ini diselesaikan dalam waktu 18 bulan.

Nikmati pemandangan Sungai Tagus dan Jembatan Vasco da Gama dari anjungan pengamatan Menara Vasco da Gama setinggi 145 meter. Menara ini adalah gedung pencakar langit tertinggi di Lisbon dan berbentuk seperti layar. Bar, kedai es krim, dan restoran berjejer di tepi air di dekatnya. Anda dapat berbelanja parfum, mode, dan aksesoris di pusat perbelanjaan Vasco da Gama.

Maksimalkan cuaca Lisbon yang sempurna dengan pesiar di sepanjang sungai. Ikuti pelajaran berlayar atau sewa perahu kano untuk dikayuh di bawah jembatan.

Nikmati lebih banyak pemandangan jembatan dari Parque das Nacoes, salah satu area paling modern di Lisbon. Taman ini memamerkan arsitektur kontemporer yang menawan, mulai stasiun kereta api Oriente dengan kaca berbentuk seperti pohon dan kanopi baja hingga Portugal Pavilion, dengan atap beton berbentuk seperti layar kapal. Air mancur berbentuk gunung api menghiasi taman.

Anda dapat mencapai Jembatan Vasco da Gama dan atraksi di sekitarnya dengan naik metro. Kereta gantung dan miniatur kereta api menghubungkan berbagai atraksi di Parque das Nacoes.

7. Jembatan Akashi Kaikyo, Jepang


Lihatlah jembatan gantung terpanjang di dunia, diakui sebagai salah satu prestasi Jepang di bidang teknik yang paling mengesankan.

Dengan panjang hampir 4 kilometer, Jembatan Akashi Kaikyo adalah jembatan gantung terpanjang di dunia. Membentang melintasi Akashi Kaikyo (Selat Akashi), yang menghubungkan daratan Kobe dengan Pulau Awaji, jembatan ini memiliki lokasi elok dan panjang mengagumkan, menjadikannya objek wisata yang sangat menawan. Selain mengagumi pemandangan sekitar, kunjungi berbagai atraksi di sekitar jembatan yang termasyhur ini, tempat Anda akan mempelajari lebih jauh tentang sejarah dan perkembangannya.

Pembangunan jembatan dimulai pada tahun 1988 dan penyelesaiannya memakan waktu 10 tahun. Dirancang agar tahan deraan tsunami, gempa bumi, dan angin topan yang sering menimpa Jepang, jembatan ini dibangun dengan lebih dari 1,4 juta meter kubik beton. Gempa Bumi Besar Hanshin yang terjadi pada tahun 1995 saat jembatan baru dibangun separuhnya, menjadi bukti kekuatan dan ketangguhannya. Kagumi jembatan yang tetap berdiri setelah gempa bumi yang menyebabkan kerusakan besar-besaran di seluruh Kobe.

Jelajahi Pusat Pameran Jembatan di bawah jembatan, di sisi Kobe. Pusat informasi ini memberikan gambaran tentang perencanaan dan teknologi di balik pembuatan jembatan, serta pameran yang dipersembahkan untuk jembatan gantung termasyhur lain di seluruh dunia. Sebagian besar pameran menyajikan penjelasan singkat berbahasa Inggris; penjelasan yang lebih terperinci hanya tersedia dalam bahasa Jepang.

Berjalan kaki sepanjang Jalan Setapak Maiko Marine, bentangan lorong pengamatan di bawah jembatan, 50 meter di atas permukaan air. Anda dapat mengaksesnya dengan menggunakan elevator di jembatan yang berada di Kobe, dan menikmati pemandangan air yang menawan melalui lantai jalan setapak, yang sebagian tertutup kaca.

Daftarkan diri Anda pada tur berpemandu populer “Dunia Jembatan”, yang membawa pengunjung ke puncak salah satu menara jembatan setinggi 300 meter. Tur ditawarkan dalam bahasa Jepang, dan menyediakan panduan audio berbahasa Inggris.

Kunjungi Jembatan Akashi Kaikyo pada malam hari, ketika diterangi lampu merah, hijau dan biru yang menawan, menciptakan pantulan pelangi pada air di bawahnya. Anda akan dikenakan biaya masuk ke Pusat Pameran Jembatan dan Jalan Setapak Maiko Marine. Kunjungi jembatan kapan saja sepanjang tahun. Tur berpemandu khusus tersedia mulai bulan April hingga November.

8. Jembatan Suramadu, Indonesia


KINI, salah satu destinasi wisata yang menjanjikan pemandangan menakjubkan di Surabaya, Jawa Timur adalah Jembatan Suramadu. Jembatan penghubung Kota Surabaya dan Pulau Madura tersebut menjelma menjadi ikon kebanggaan masyarakat sekitar sehingga sayang untuk tidak dikunjungi saat bertandang ke Surabaya.

Pembangunan Jembatan Suramadu memakan waktu sekitar enam tahun, yakni mulai 2003 dan selesai pada 2009. Pembangunannya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri, sedangkan pembukaannya diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Jembatan ini cukup spesial mengingat panjangnya mencapai 5.438 meter persegi sehingga menjadikannya jembatan terpanjang di Indonesia. Bahkan, Suramadu menjadi jembatan terpanjang ketiga di Asia Tenggara. Posisi pertama dipegang oleh Jembatan Penang di Malaysia yang memiliki panjang hingga 13,5 km, sedangkan jembatan Mawlamyaing di Myanmar duduk di peringkat kedua dengan panjang 6,6 km.

Kehadiran Jembatan Suramadu mampu mempersingkat waktu perjalanan Surabaya-Madura yang semula sekitar 30 menit dengan menggunakan kapal feri, kini bisa ditempuh dalam 10 menit dengan berkendara. Di sisi lain, konektifitas atas kehadiran Jembatan Suramadu diharapkan mempercepat pembangunan di Pulau Madura. Baik dari segi ekonomi, infrastruktur, maupun pariwisata. Bagi wisatawan yang berkunjung ke Suramadu, jembatan ini tak sebatas sebagai alat penyebrangan, tetapi juga bisa menjadi menyodorkan banyak kegiatan wisata. Sebut saja misalnya berburu foto matahari terbit atau matahari terbenam. Banyak spot foto yang keren-keren. Apalagi pada saat matahari keluar dari peraduan, maupun saat matahari terbenam.

Kecantikan pemandangan di kawasan Jembatan Suramadu kian terlihat manakala langit kemerahan hadir. Pemandangan ini hampir mirip dengan apa yang bisa dilihat di Surabaya North Quay.

Saat langit sedang cerah, wisatawan bisa melihat pulau Madura di seberang Pulau Jawa. Perahu-perahu para nelayan juga jadi obyek menarik yang dapat memperindah hasil jepretan foto wisatawan. Begitu juga dengan kaki Jembatan Suramadu. Lokasi ini sering dijadikan tempat tujuan para fotografer, bahkan termasuk popular sebagai latar belakang foto pre-wedding para calon pengantin.

Lebih seru lagi, bila menikmati Jembatan Suramadu pada saat malam hari. Wisatawan bisa menikmati dan mengabadikan momen indah di tempat ini. Bersama keluarga, ataupun pasangan, sambil duduk dan bersantai menikmati keindahan malam hari Suramadu dengan hiasan lampu warna-warni, menambah romantis saat bersantai di tepian Suramadu.

Di Jembatan Suramadu baik dari sisi Surabaya maupun juga Madura, wisatawan bisa menikmati suasana romantis bersama keluarga dan istri tercinta, sambil menikmati khas hidangan ala Surabaya maupun Madura.

Selain menikmati pemandangan yang romantis saat sunrise maupun sunset, wisatawan yang berkunjung ke tempat ini bisa menikmati dan bermain di bawah jembatan dengan mencari kerang ataupun hewan laut yang lucu dan indah.

Terutama saat air lautnya surut pada sore hari, wisatawan bisa mencari kerang bambu, kepiting, dan keong laut. Kegiatan ini sangat cocok dilakukan bersama keluarga dan anak-anak. Pasti seru bisa mengenalkan hewan-hewan laut ke putra-putri tercinta.

Menikmati pemandangan di kawasan Jembatan Suramadu juga dapat dilakukan seraya naik perahu nelayan yang banyak tersedia di dekat pantai. Tarifnya bermacam-macam tergantung kemampuan bernegosiasi dengan para penyedia perahu. Tapi biasanya, tak jauh-jauh dari Rp10.000.

Kadang, ada juga nelayan yang menetapkan harga per perahu sekitar Rp50.000. Selama sekitar 1 jam, wisatawan akan diajak mengelilingi ke selat Madura dan melintasi bawah Jembatan Suramadu. Tak perlu khawatir mabuk laut, karena ombak di sini cukup tenang. Masih belum puas menikmati Jembatan Suramadu, wisatawan juga bisa menyeberangi Jembatan Suramadu dengan kendaraan pribadi maupun umum. Buat yang baru pertama kali menyeberang, kegiatan ini bisa memberikan sensasi tersendiri. Mulai dari perasaan bebas lepas karena melihat langit biru yang membentang di hadapanmu. Apalagi perjalanan lebih menarik kalau kamu menyeberang di malam hari. Karena kamu jadi bisa menikmati lampu-lampu cantik dari atas jembatan.

Jembatan Suramadu selain menawarkan sensasi wisatanya, juga menawarkan berbagai kuliner khas Surabaya maupun juga Madura. Wisatawan akan disambut dengan deretan warung makan. Ada yang menjual masakan khas seperti sate Madura, soto Madura hingga nasi serpang. Selain itu, masih ada kuliner yang sayang dilewatkan di pulau ini, yakni Bebek Sinjay.

Sebenarnya, bebek ini sudah membuka cabang di beberapa tempat termasuk di Surabaya. Akan tetapi, tak ada salahnya mencoba bebek fenomenal ini langsung di tempat asalnya. Kuliner Bebek Sinjay ramai dikunjungi wisatawan, selain rasanya, kedatangan wisatawan ke lokasi ini didorong oleh harganya yang terjangkau.

Bagi wistawan yang suka souvenir atau oleh-oleh, di tempat banyak tersedia pusat oleh-oleh untuk keluarga tercinta. Souvenir ini tersedia dalam berbagai macam bentuk dan harga. Ada batik Madura, mainan pecut-pecutan untuk karapan sapi, gantungan kunci berbentuk celurit khas Madura, gantungan kunci dari kerang hingga miniatur Jembatan Suramadu.

9. Jembatan Tsing Ma, Hong Kong


Tsing Ma Bridge yang megah merupakan jembatan gantung dengan panjang 2,2 kilometer serta bentangan utama sepanjang 1.377 meter. Jembatan ini bisa dilalui oleh mobil atau kendaraan roda empat dan kereta api. Jembatan panjang dan megah ini juga ialah kunci yang mampu menghubungkan antara Hongkong dan bandara internasionalnya di Pulau Lantau.

Jembatan ini memiliki beberapa jalur terbuka yang terdiri dari dua jalur kereta api dan dua jalur tertutup dibawahnya. Dalam praksisnya, pembangunan jembatan ini bukan tanpa risiko. Ketika musim topan datang, maka jembatan akan sangat berisiko tinggi untuk dilalui kendaraan atau kereta api. Jika terjadi topan, biasanya jembatan akan ditutup sementara sampai akhirnya keadaan kembali stabil.

Jembatan yang dibuka tahun 1997, dan disebut-sebut sebagai keajaiban bidang teknik di Hongkong. Ketika malam hari menjelang maka pemandangan alam disekitar jembatan akan terlihat sangat menakjubkan

Jembatan ini ditopang oleh menara yang tingginya mencapai 206 meter. Sekitar 49.000 ton baja struktural digunakan dalam pembangunan jembatan ini dengan biaya yang dihabiskannya mencapai HK$ 7.14 miliar. Pembiayaan utuk jembatan Tsing Ma ini sekitar 5% dari total biaya senilai HK$ 155.3 miliar dari keseluruhan proyek utama dan diakui sebagai salah satu dari 10 proyek trebesar disepanjang abad ke-20 dan menyaingi proyek-proyek lain seperti pembangunan Terusan Panama, terowongan di Selat Inggris-Prancis, maupun Jembatan Golden Gate.

10. Jembatan Verrazzano, Amerika Serikat


Jembatan Verrazzano-Narrows adalah sebuah jembatan suspensi dua tingkat yang menghubungkan borough Staten Island dan Brooklyn di New York City di the Narrows, perairan yang menghubungi teluk hulu yang tertutup dengan teluk hilir.

Jembatan ini dinamai menurut nama penjelajah Italia, Giovanni da Verrazzano, penjelajah Eropa pertama yang diketahui memasuki New York Harbor dan Sungai Hudson, dan perairan yang dilintasinya, the Narrows. Jembatan ini memiliki bentangan tengah sepanjang 4260 kaki (1298 m) dan merupakan jembatan gantung terpanjang di dunia ketika selesai dibangun tahun 1964 sampai dikalahkan oleh Jembatan Humber di Britania Raya pada tahun 1981. Jembatan ini sekarang memiliki bentangan tengah terpanjang ke-8 di dunia dan masih menjadi yang terpanjang di benua Amerika. Menara-menara tingginya dapat dilihat di sebagian besar wilayah metropolitan New York, termasuk dari daerah-daerah di kelima borough New York City. Jembatan ini juga dengan mudah dapat dilihat dari beberapa daerah di New Jersey, termasuk dari Laurence Harbor di Old Bridge Township, New Jersey.

Jembatan ini membentuk penghubung kritis dalam sistem jalan bebas hambatan lokal dan regional. Sejak 1976, jembatan ini menjadi titik dimulainya New York City Marathon. Jembatan Verrazano-Narrows menandakan pintu masuk ke New York Harbor; semua kapal pesiar dan sebagian besar kapal kontainer yang tiba di Port of New York and New Jersey harus berlayar di bawah jembatan ini sehingga kapal-kapal harus dibangun agar muat berlayar melintasinya. Hal ini diterapkan pada kapal pesiar RMS Queen Mary 2.

Dari kesepuluh jembatan di atas, mana yang jadi pilihanmu untuk tujuan wisata selanjutnya? Jujur, Kalian pasti bingung mana yang paling indah karena semuanya benar-benar mengagumkan! Jika kalian ke salah satu jembatan ini, jangan lupa untuk mengabadikan momen berharga dengan orang tersayang yang mendampingimu!

Komentar